Sejenak, pikirkanlah tentang
hal-hal yang Anda lakukan saat Anda bangun tidur di pagi hari. Anda
membuka mata, bernafas, meregangkan otot-otot, berdiri dan berjalan, makan dan
mengenakan pakaian. Anda berbicara dengan orang-orang yang Anda cintai dan
mendengarkan apa yang mereka katakan kepada Anda. Kemudian, Anda pergi ke luar
atau melihat ke luar jendela dan menyaksikan langit yang biru cerah. Bahkan
mungkin Anda mendengar nyanyian burung yang beterbangan di luar jendela. Saat
Anda melihat sehelai daun yang jatuh, tampak apel yang ranum di pohon. Anda merasakan
kehangatan matahari dan hembusan angin menerpa wajah Anda. Ada banyak orang di
jalanan, sedang berjalan kaki ataupun mencoba menuju ke suatu tempat dengan
mengendarai mobil. Singkatnya, satu lagi lembaran hari yang biasa saja telah
mulai bergulir di hadapan Anda. Apa yang Anda lihat dan dengar hanyalah hal
yang biasa saja, sehingga Anda tidak merasa perlu berpikir secara sadar dan
penuh perenungan tentang semua itu.
Sekarang, cobalah berpikir dengan cara lain. Anggaplah Anda selama ini
tinggal dalam sebuah ruangan sejak Anda lahir. Ruangan ini benar-benar kosong
dan tertutup, sampai-sampai tidak ada satu jendela kecil pun untuk melihat
keluar. Kamar ini dilengkapi hanya dengan sejumlah kecil perabotan sederhana,
cukup untuk kebutuhan dasar Anda saja. Anggaplah bahwa di kamar tempat Anda
menjalani hidup Anda ini, Anda hanya dibekali beberapa jenis makanan dan
minuman yang diperlukan untuk bertahan hidup. Mari kita anggap tidak ada
peralatan komunikasi apa pun di kamar itu, seperti telepon, radio, atau
televisi, yang memungkinkan Anda menerima informasi dari dunia luar. Maka, Anda tidak akan mengetahui
apapun selain sekelumit hal saja.
Kemudian bayangkan bahwa Anda dibawa keluar dari
ruangan ini tempat Anda menjalani seluruh kehidupan Anda selama ini, dan Anda
melihat dunia luar untuk pertama kalinya. Dalam keadaan demikian, apa yang akan
Anda pikirkan tentang dunia ini?
Luasnya pemandangan yang sampai ke mata Anda, adanya
cahaya, kehangatan sinar matahari yang menerpa wajah Anda, warna langit yang
biru cerah dan awan yang putih murni – semua ini tentu akan membuat Anda
terpesona.
Kelap-kelip bintang yang muncul di langit malam hari;
pegunungan yang menjulang tinggi ke langit dengan segala keperkasaannya; sungai
yang indah memukau setiap manusia; danau dan lautan; hujan deras yang
menimbulkan kehidupan di bumi; pepohonan hijau, bunga violet, melati, kenanga,
lila, dan mawar beraneka warna, dengan harumnya yang semerbak; jeruk, semangka,
buah plum dan buah persik, masing-masing memberikan rasa yang khas dan
berbeda-beda; kucing, anjing, kelinci dan rusa, yang membangkitkan belas kasih
dan rasa haru kita; kupu-kupu dengan warna yang memesona dan daya tarik yang
berseni indah; burung-burung dan makhluk bawah laut …
Saat Anda menyaksikan semua ini, Anda jadi terpesona
dan bertanya-tanya siapakah yang telah mewujudkan berbagai gejala yang indah
menakjubkan ini. Melihat warna buah-buahan dan menghirup baunya, Anda
bertanya-tanya siapakah yang telah mewarnainya dengan begitu menggiurkan dan
memberinya bau harum yang begitu menyenangkan. Ketika mencicipi buah melon atau
menggigit apel, Anda menyadari betapa lezat dan berbeda cita rasanya, dan
bertanya-tanya bagaimana bahan manis seperti gula ini ditempatkan dalam suatu
benda yang terbungkus kulit yang begitu rapat dan kuat. Saat melihat biji
buah-buahan tersusun dalam urutan tertentu yang teratur, Anda ingin tahu
siapakah yang telah mengatur penataan ini.
Setiap hal baru yang Anda lihat dan setiap penggalan
informasi yang Anda pelajari membangkitkan gairah baru dalam diri Anda. Anda mencoba mempelajari
sebab-musabab dan asal-usul segala sesuatu. Anda mendapatkan pengetahuan bahwa
buah melon memerlukan benihnya untuk berkembang biak, burung memang harus punya
bulu untuk terbang, cahaya dipancarkan dari matahari, lalu oksigen dan air
diperlukan bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Anda belajar pentingnya
keberadaan laut dan samudra, adanya fakta bahwa segala jenis informasi tentang
tanaman disandikan dalam benihnya, serta beragam seluk-beluk lainnya yang
menakjubkan. Setiap tambahan pengetahuan yang Anda dapatkan menjadikan Anda
semakin mampu memahami keagungan ini.
Selain itu, saat Anda menyadari
bahwa apa yang telah Anda pelajari hanya merupakan sebagian kecil saja dari
seluk-beluk makhluk hidup yang ada di bumi, bahwa sebenarnya segala sesuatu
bekerja dengan saling berketergantungan, bahwa ada makhluk yang tidak dapat
Anda lihat dan suara-suara yang tidak dapat Anda dengar, dan bahwa terdapat
sistem yang menakjubkan di alam semesta, maka rasa takjub Anda akan semakin
besar.
Saat Anda peroleh penggalan
informasi yang rinci ini satu demi satu, pertanyaan yang sama akan muncul
berulang-ulang dalam benak Anda: Bagaimana semua makhluk hidup yang luar biasa
ini menjadi ada? Bagaimana pula saya ada di dunia ini? Karena segala sesuatu
mempunyai tujuan, lalu mengapa saya ada di sini?
Saat Anda muncul dari ruangan
yang sudah Anda huni bertahun-tahun, karena Anda akan menemukan pemandangan
beraneka ragam dan sangat menakjubkan pada ciptaan yang ada di bumi, Anda akan
merenung dan mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan Anda. Setiap jawaban
terhadap pertanyaan Anda akan mengandung pernyataan ini: “Tentu saja, ada Yang
membuat semua benda-benda ini.” Karena Anda tidak terkungkung oleh pikiran yang
malas dan tidak mengamati lingkungan Anda dari balik tirai kebiasaan, Anda
pasti akan sampai pada kesimpulan bahwa segala sesuatu telah diciptakan oleh
Sang Pencipta. Sungguh, yang perlu dilakukan seorang manusia tidak lain adalah:
mengamati segala sesuatu tidak berdasarkan kebiasaan, tetapi dengan mengajukan
pertanyaan …
Seperti halnya ada seorang
perancang yang telah membuat jembatan baja yang kita lewati setiap hari, maka
ada pula perancang yang telah merancang tulang-tulang kita, yang kekuatannya
telah dibandingkan dengan baja. Tak seorang pun dapat berkata bahwa besi dan
batu bara mentah dapat saling bercampur secara tak sengaja untuk menjadi baja,
atau bahwa baja dapat digabungkan dengan semen agar membentuk jembatan dengan
cara sama. Semua orang tahu bahwa jalan pikiran orang yang berkata demikian
harus dipertanyakan.
Namun, kendatipun demikian, masih
ada orang-orang yang berani menyatakan bahwa semua makhluk hidup di bumi,
langit, bintang-bintang, dan pendeknya, segala sesuatu, terwujud menjadi ada
tanpa sengaja. Namun tampak jelas bagi orang yang cerdas, yang mau berhenti
sejenak dan merenungkan hal-hal seperti ini, bahwa pernyataan tentang
kemunculan secara acak dan nirsengaja ini adalah tidak masuk akal sama sekali.