Di alam semesta, tak terhitung banyaknya sistem yang bekerja. Allah menempatkan semua sistem ini dalam kendali-Nya meski di saat kita tidak menyadarinya, misalnya, saat kita sedang membaca, berjalan, atau tidur. Allah menciptakan alam semesta beserta seluk-beluknya yang rinci yang berjumlah tak terhitung agar manusia dapat memahami kekuasaan-Nya yang tak terbatas. Di dalam Al Quran, Allah berfirman kepada manusia dan menjelaskan alasan penciptaan keteraturan di alam semesta sebagai berikut, “…agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesunguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaaq, 65:12) Keteraturan ini mengandung seluk-beluk yang begitu banyak sehingga manusia takkan mungkin tahu dari mana harus mulai memikirkannya.
Contohnya, setiap orang tahu
bahwa alam semesta sangatlah luas. Akan tetapi, saat kita mulai berpikir
tentang seberapa luas hal ini sebenarnya, kita akan menjumpai gambaran yang
jauh berbeda dari apa yang biasanya kita pahami. Garis tengah matahari
adalah 103 kali lebih besar daripada garis tengah bumi. Mari kita perjelas hal
ini dengan menggunakan perbandingan. Jika kita umpamakan bumi sebagai kelereng,
matahari adalah bola yang dua kali lebih besar daripada sebuah bola sepak. Hal
yang menarik di sini adalah jarak di antara keduanya. Agar dapat membuat tiruan
yang mencerminkan ukuran sesungguhnya, kita perlu menempatkan jarak sejauh
kira-kira 280 meter (920 kaki) di antara bumi berukuran kelereng dengan
matahari berukuran bola tersebut. Dan bintang-bintang yang berada di luar tata
surya kita perlu ditempatkan berkilo-kilometer jauhnya.
Dengan
perbandingan ini, Anda dapat membayangkan bahwa tata surya merupakan tempat
yang sangat luas. Tetapi, saat kita membandingkannya dengan galaksi Bima Sakti,
tempat tata surya kita berada, tata surya kita akan tampak sangat kecil.
Karena, di dalam galaksi Bima Sakti, ada sekitar 250 miliar bintang yang mirip
dengan matahari kita, dan kebanyakan jauh lebih padat.
Matahari kita
terletak pada salah satu lengan galaksi yang berbentuk spiral ini. Tetapi, yang
menarik adalah galaksi Bima Sakti sesungguhnya adalah tempat yang sangat
“kecil” pula, bila kita memperhitungkan keseluruhan luar angkasa. Sebab, ada
juga galaksi-galaksi lain di ruang angkasa yang diperkirakan berjumlah
keseluruhan sekitar 300 miliar…
Sekelumit contoh
yang telah kami sampaikan tentang ukuran dan jarak yang sedemikian lebar antara
benda-benda angkasa di jagat raya ini saja sudah cukup untuk menunjukkan
kehebatan tiada tara dari kepiawaian Allah dalam penciptaan, fakta bahwa Dia
tidak punya sekutu dalam mencipta, dan bahwa Dialah yang Mahakuasa. Allah
menyerukan manusia agar memikirkan kenyataan-kenyataan ini sebagai berikut:
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya
ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu
menyempurnakannya” (QS. An Naazi’aat, 79:27-28)
Mirip belum tentu sama.
BalasHapusBumi sudahlah menjadi ketetapan Allh.SWT sebagai Rumah Manusia.