Radikalisme
adalah suatu paham yang dibuat-buat oleh sekelompok orang yang menginginkan
perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan
cara-cara kekerasan. Namun bila dilihat dari sudut pandang keagamaan dapat
diartikan sebagai paham keagamaan yang mengacu pada fondasi agama yang sangat
mendasar dengan fanatisme keagamaan yang sangat tinggi, sehingga tidak jarang
penganut dari paham / aliran tersebut menggunakan kekerasan kepada orang yang
berbeda paham / aliran untuk mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut dan
dipercayainya untuk diterima secara paksa.
Secara
Etimologi, Radikalisme berasal dari kata radix, yang berarti akar.
Di masa Penjajahan Belanda Istilah "radikal" Bermakna Positif
terbukti dengan tulisan Adnan Buyung pada tahun 1918 di indonesia terbentuk
sebuah kelompok "radikal concentratie" yang terdiri dari
kelompok Budi Utomo, sarekat Islam dll. yang bertujuan membentuk parlement
tersendiri dengan target mensejahtrakan rakyat dan mengusung konsep kemerdekaan
Republik Indonesia. Dalam sebuah kamus di terang kan bahwa seorang radikal
adalah orang yang menyukai perobahan - perobahan secara cepat dan mendasar
dalam kalangan hukum, politik dan metode - metode pemerintahan. Radikalisme
juga dapat di artikan "sebuah sikap yang mengusung perobahan secara cepat
dengan menggunakan kekerasan dan menghancurkan keadaan lalu menggantikannya
dengan yang baru. jadi radikalisme adalah suatu paham yang menghendaki
adanya perobahan / penggantian terhadap sebuah sistem, sebuah faham, sebuah
pengertian sampai ke akar - akarnya meski menggunakan kekerasan. atau
menginginkan sebuah perobahan dari segala aspek kehidupan Masyarakat.
Dalam
Perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, amat banyak ditemukan sikap dan
perbuatan yang mengusung konsef radikalisme, seperti "kekerasan yang
dilakukan oleh partai komunis Indonesia demi menguasai sistem pemerintahan dan
melakukan perobahan dengan target menguasai NKRI, sehingga melakukan kekerasan
bagi segelintir kalangan yang berperan penting dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) lalu radikalisme kalangan agama yang menginginkan sebuah
hukum, politik dan sistem pemerintahan menggunakan konsep faham golongannya
tersendiri, seperti sikap melakukan penghancuran demi menunjukkan kekuatan dan
kekuasaan dan kesanggupan mereka untuk menghancurkan.
secara
kultur ke Indonesiaan, Faham tersebut tidak pantas dan layak di jadikan panutan
bagi kalangan masyarakat Indonesia, perlu disadari bahwa radikalisme bukanlah
solusi konkrit dalam menunjukkan kekuatan dan keinginan bahkan pembelaan pada
agama, dalam segi pandang dan pemikiran bisa dilihat eksistensi ISIS dalam
keributan dikalangan internasional, epek perbuatan mereka total merusak citra
baik agama islam yang mengusung konsep "Rahmatan lil alamain" maksudnya
"rahmat bagi sekalian alam" bila kita telaah secara mendalam
makna dari "rahmat sekalian alam" maka secara tidak langsung
Islam mengintruksikan untuk penganutnya menebar benih ketenangan, persaudaraan
dan kedamaian di seputar alam, sehingga setiap penganut agama islam/muslim
harus menjaga kestabilan keamanan seputar alam, menjadi payung keselamatan bagi
seluruh faham, agama dan fanutan karena, islam tidak memaksa setiap manusia
untuk memeluk islam, namun islam/muslim mengetuk setiap pemikiran, hati dan
perasaan manusia dengan nilai - nilai keluhuran dari ajaran islam/muslim
tersebut.
Islam/Muslim
seharusnya menjadi payung kedamaian pada seluruh penganut agama dan faham demi
terciptanya kedamaian yang hakiki antar faham dan agama dalam bernegara dan
berbangsa, apa lagi di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang majmuk akan
pemahaman, kaya akan agama, adat dan budaya. Karena dalam perjuangan
kemerdekaan republik Indonesia tidak diperjuangkan oleh satu agama, satu faham,
satu aliran sahaja, namun kemerdekaan republik indonesia diusung oleh seluruh
faham di Indonesia yang menyatu menjadi sebuah kesatuan yang di sebut NKRI.
Islam/Muslim
seperti inilah yang ditawarkan oleh Gerakan Pemuda Ansor nahdlatul Ulama Cabang
Asahan dalam menciptakan tatanan yang agama yang penuh dengan nuansa "rahmatan
lil alamin", dengan cara menanamkan nilai - nilai ke - islam - an yang
santun dan penuh kasih sayang kepada sesama manusia, karena RASULULLAH tidak
sekali pun memaksakan kehendaknya kepada umat manusia untuk menganut agama
islam, namun Rasullullah mengetuk setiap hati, pemikiran serta jiwa setia
manusia sehingga dia tertarik kepada islam, adapun orang - orang yang masuk
kedalam agama islam karena rasa takutnya akan melahirkan perpecahan tersendiri
dikalangan islam sendiri.
Dalam
penanaman kaderisasi Gerakan Pemuda Ansor Nahdlhatul ulama menanamkan semangat
ke islam an yang murni dari hati, pemikiran dan serta sunnah Rasulullah tampa
sedikitpun menanamkan unsur - unsur kekerasan dan pemaksaan untuk melakukan hal
- hal yang cendrung melukai persatuan dan kesatuan NKRI, sesuai dengan sejarah
Gerakan Pemuda Ansor Nahdhlatul Ulama yang terlahir dari kalangan santri yang
berjuang dan berpartisifasi demi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
sehingga memotifasi Gerakan Pemuda Ansor Nahdhlatul Ulama untuk menjadi sebuah
organisasi kepemudaan yang berasaskan Islam Ahlussunnah wa jamaah dan Pancasila
sehingga seluruh sistem yang dilakukan berasaskan sebagai persatuan dan
kesatuan.
Gerakan
Pemuda Ansor Nahdhlatul Ulama berperinsif mempertahankan persatuan dan kesatuan
ditengah - tengah oknum - oknum yang mengaku suci dan bersih serta memahami
konsef jihad memecah belah, padahal di Indonesia konsep jihad bukanlah
melakukan kekerasan kepada agama lain, orang lain dan faham lain, namun konsep
yang harus diusung di indonesia adalah konsep dakwah dan penyebaran islam
secara lembut, santun dan selalu mendahulukan etika kepada manusia, karena ada
tiga hubungan yang harus terus di jaga oleh setiap kader Gerakan Pemuda Ansor
yaitu "Hubungan antar manusia dengan Tuhannya,
Hubungan Manusia dengan Manusia dan Hubungan Manusia dengan Alam". sehingga
melahirkan kader - kader pemuda yang religius non radikal, namun Gerakan Pemuda
Ansor Nahdhlatul Ulama Akan bangkit melawan apa bila ada kegandrungan yang
terjadi dalam tatanan pemerintahan dan perampasan hak - hak rakyat.
Dalam perjalanannya Gerakan Pemuda Ansor selalu menanamkan kepada seluruh Kader menjadi kader yang selalu mengawal persatuan dan kesatuan NKRI, serta selalu memberikan sumbangsihnya mengawal NKRI dengan semangat kebangsaan dan kecintaan Kepada NKRI.
Dalam Perjalanan Gerakan Pemuda Ansor di kabupaten Asahan, Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Nahdhlatul Ulama Kabupaten Asahan, terkesan berdiri sendiri dengan semangat kepedulian tampa sedikitpun bantuan dari pemerintahan kabupaten Asahan, namun Gerakan Pemuda Ansor Asahan, terus melaksanakan kaderisasi kepada seluruh kader dengan sistem kemandirian dalam menjalankan kaderisasi. selain itu Kader - kader GP ANSOR terus melakukan Gerakan baik intlektual dan Gerakan Jalanan demi menciptakan sebuah tatanan yang terbebas dari unsur KKN.
UNTUK MENGENAL GERAKAN PEMUDA ANSOR NAHDHLATUL ULAMA SECARA MENDALAM, KAMI MEMBUKA KESEMPATAN BAGI PEMUDA ISLAM/MUSLIM DIASAHAN - SUMATERA UTARA UNTUK MENGIKUTI PKD PC GP ANSOR ASAHAN
INSYAALLAH DILAKSANAKAN 25 HARI LAGI
Penulis
AHMAD SOFWAN
Wakil Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Nahdhlatul Ulama
Kabupaten Asahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar