Berangkat dari akar sejarah
Bangsa Indonesia agaknya salah jika peran para pemuda yang lahir dari
kampus-kampus di lupakan begitu saja. Mulai dari masa gerakan Mahasiswa yang
lahir dari Orde Lama, masuk ke Orde Baru sampai pada masa Orde Reformasi ini menandakan
bahwa sejarah mencatat pengaruh peran mahasiswa dalam memberikan kontribusi
yang bermuara kepada kemandirian bangsa sangatlah jelas.
Dalam
ukuran ideal, Mahasiswa yang disebut-sebut sebagai agen perubahan dan juga
sebagai kaum intelektual setelah Pemerintah, harusnya diandalkan dan mampu
memerankan dirinya pada kerja-kerja besar untuk kepentingan bangsa yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, mulai dari menjadi penggagas ideology bagi
diri dan masyarakatnya sampai pada perumusan-perumusan kepentingan bersama
lainnya. Tak satu pun organisasi yang bergerak tanpa payung ideology yang
jelas. Idiologi berperan sebagai obor penerang jalan kiprah sebuah organisasi.
Melihat
realitas sekarang ini ditengah kesibukan politik yang carut marut dengan DCS (
daftar Caleg Sementara ) yang terlihat banyak hal yang sangat memprihatinkan
ditemukannnya nama yang sama di partai yang berbeda, susunan caleg yang
terkesan terjadi dinasti kekuasaan, bahkan ada yang terlihat seperti disusun
untuk dipecah. perkembangan yang sangat pesat dikalangan artis terjung ke dunia
politik dengan tingkat kemampuan terasa mengkhawatirkan jika diberikan amanah
yang terlalu besar sebagai perwakilan rakyat.
oleh sebab itu pergerakan mahasiswa tidak boleh mengalami stagnanisasi melihat kondisi yang
seperti ini.
Dalam
mengemban amanat sang proklamator yang juga adalah pemimpin besar revolusi
kepada pemuda pemudi Indonesia “Engkau sebagai pemuda pemudi Indonesia,
Engkau memegang obor hari kemudian, yang diatas pundakmulah terletak
tanggungjawab atas hari kemudian itu, Engkau tidak boleh menghindari,
mengingkari amanat penderitaan rakyat itu”. Dengan amanat agung ini
sudah tentu muncul keprihatinan para intelektual muda terhadap realita bangsa
sekarang ini yang semakin kehilangan identitas dan jati dirinya. Oleh sebab
itu, dengan amanat agung ini, pergerakan mahasiswa tetap pada koridor
pergerakannya sehingga dapat mengembalikan arah bangsa yang diharapkan oleh
rakyat Indonesia.
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang besar yang sudah tentu kekayaan alam yang
terkadung di dalamnya sangat berlimpahruah. Sampai-sampai motif penjajahan yang
di lakukan baik dari Belanda sampai pada penjajahan Jepang adalah ingin menguasai
kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Namun diera kebangkitan nasional ini,
system penjajahan terhadap rakyat Indonesia bukan pada penjajahan dengan metode
lama atau yang dikenal dengan kolonialisme yang mengakibatkan pertumpahan dara
dan jatuhnya korban jiwa. Tanpa kita sadari penguasaan Neoliberalisme terhadap
system bangsa kita yang sangat modern ini, dimana Neoliberalisme telah
menguasai sampai pada akar dan sendi- sendi pada regulasi bangsa, sehingga
bukan tidak mungkin kalau kita pada saat ini telah dihantarkan pada gerbang
kehancuran.
Dalam
hal yang lebih luas kami juga melihat bahwa kondisi seperti ini telah banyak
menelan korban para pemuda kita sehingga para pemuda kita tidak lagi menemukan
titik ideolgi yang mampu menjawab tantangan kemelut politik bangsa. mental
perubahan yang jauh dari angan angan dan cita mental perubahan kaum independen
yang menjadi central gerakan pembangunan bangsa sehingaa kita melihat golongan
yang muda yang menamakan dirinya mahasiswa namun sudah ternodai dengan terlibat
dalam pelacuran politik yang ternoda.
oleh
sebab itu dengan rasa kesadaran tanpa mempunyai kepentingan secara pribadi kami
ingin menghimbau seluruh mahasiswa dan pemuda se nusantara dengan memu;lai dari
tubuh mahasiswa sumatera utara dalam melakukan penggalangan kekuatan yang
serentak mengawal perubahan bagi bangsa Indonesia. maka dalam mengawali era
Kebangkitan Nasional, kita ditantang untuk keluar dari jebakan yang telah dan
sudah menggurita ditengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia. Roh dan
perjuangan revolusi haruslah kita kobarkan kembali, pancangkan semangat
kemandirian bangsa, kokohkan gerakan mahasiswa ditengah ketidakpercayaan public.
olehnya Saya menggagas dan mengajak secara bersama Sahabat dan
Organisasi Persaudaraan Daerah ( OPDA) dari berbagai kabupaten/kota dan ProVinsi untuk mencoba
menemukan solusi ditengah permasalahan bangsa dengan melihat titike berat permasalah pada Dinamika Politik dan Resolusi Pemilu 2014. Hanya dengan
persatuan, kita pasti bisa, maka dalam kesempatan ini kami berharap agar
para mahasiswa dan pemuda yang tergabung maupun yang belum terus exsis mengawasi dan memantau suasana politik serta menggali gagasan dan pemikiran
mengenai bangsa yang mandiri dan mensejahterakan rakyatnya..
SALAM PERGERAKAN