Jumat, 01 Februari 2013

suasana kampanye ala indonesia

Rapat Pertama DPR tahun 2013, Marzuki Alie sibuk mengurusi kasus korupsi Simulator sim dan Hambalang, dia juga juga mengatakan situasi politik akan segera memanas di pada tahun 2013 ini, ini lah omongan sejati seorang Dewan Perwakilan Rakyat yang tugasnya untuk menjadi perwakilan rakyat mau rakyat kecil ataupun besar,.
memang benar kasus ini telah menjadi wacana di semua kalangan ditanah ait ini, Namun yang disayangkan kenapa harus bercerita tentang dingin dan panasnya situasi politik, kasus korupsi dan pemecatan atau pengunduran beberapa jendral, kenapa mereka tidak mengkaji bagaimana mensejahtrakan rakyat, menghapuskan kemiskinan , penanggulangan pengangguran dan mengurangi angka penggusuran yang tlah dilakukan mereka terhadap rakyat kecill. dan penanggulangan pendidikan untuk kalangan yidak mammpu dan memperbaik sekala pendidikan yang sekarang ini telah corat marut di negeri ini, sehingga denga corat marutnya sistem pendidikan anak bangs aini tak lagi memiliki akhlak dan kebudayaan serta nasioanalisme yang tinggi.
penggusuran dimana-mana, dengan begini angka pengangguran akan meningtkat, dampak negatifnya adalah kriminal akan semakin membesar di negara ini, sekarang ini rakyat dibvuat pening dengan meningkatnya harga sembako, apa lagi dengan kasus kasus korupsi yang total-totalan membuat negara ini rugi dalam skala tiada hingga, sehingga rakyat sudah malas untuk memikirkan negara ini, karena mereka sadar bahwa semua orang yang memegang politik tak lagi memikirkan mereka, setiap pemimpin yang ingin naik menjadi pemimpin hanya menanamkan paragmatis kepada masyarakat, mereka membayar masyarakat dengan harga murah demi pemenangannya, dari sini bila kita perhitungkan dengan jeli maka setelah dia terpilih nanti akan ada ahli-ahli korupsi baru oleh pemimpin-pemimpin, 

situasoi politik di indonesia amat berbeda dengan yang ada di luar indonesia, diindonesia rakyat benar-benar menggila-gilakan uang dan jabatan sedangkan diluar indonesia tidak seperti itu, diluarindonesia mereka benar-benar bertarung mengandalkan keahlian dfan kepintaran dalm melakukan kepemimpinan David sebastian (seorang turis dari meksiko) menyatakan "idi indonesia amat penuh dengan sepanduk dan stiker berlambang partai dan oknum calon pemimpin, ini terkesan mebuang-buang uang, lalu setiap pemilih di bayar dengan harga yang di patokkan (money Politik) ini juga terkesan membuang-buang uang, di negara kami seorang pemimpin tidak boleh terlalu menempelkan sepanduk sebanyak-bnyaknya, karena ini bisa merusak lingkungan dan pandangan masyarakat sekitar tentang keindahan amat berbeda dengan indonesia dimana-mana bendera partai dan sepanduk pendukung berserakan tidak teratur dengan bermacam-macam simbol, ini terkesan tidak sportif dalm menjalan kan demokrasi, lalu bayaran kepada calon pemilih, secara tidak langsung kita tahu ini lah pemimpin yang akan korupsi, dan menghabisi uang negara, mereka menghabiskan uang bermilyar-milyar entah dari mana dapatnya inji membuktikan setelah ia menang dia akan berusaha mengembalikan modal dan keuntungan dalm masa jabatannya, sehingga jabatan kepemimpinannya terkesan menutupi keburukan dan mensejahtrakan teman tim dan parpol yang mendukung nya, di negara saya seorang yang akan menjadi pemimpin di ukur dari keilmuan dan sistem yanga kan dijalankannya tidak ada cerita money politik calon-calon pemimpin benar-benar harus berjuang demi masyarakat". 24/01/2013 JW Pekan baru.

begitulah pandangan seoramng turis tentang suasana politik di indonesia dengan begini pantas lah di negara ini korupsi berserakan dimana-mana sistem kampanye yang di sodorkan saya sudah terkesan menghambur-hamburkan uang, jabatan sekarang telah menjadi lahan bisnis yang amat menggiurkan dikalangan hartawan, 

sekarang berpikirlah kawan untuk yang terbaik untuk kita selaku warga negara dan untuk pandangan warga negara lain untuk kita,,

jas merah....
jas merah....
jangan lupa akan sejarah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar