Selasa, 16 Oktober 2012

PENDAHULUAN


Sejenak, pikirkanlah tentang hal-hal yang Anda lakukan saat Anda bangun tidur di pagi hari. Anda membuka mata, bernafas, meregangkan otot-otot, berdiri dan berjalan, makan dan mengenakan pakaian. Anda berbicara dengan orang-orang yang Anda cintai dan mendengarkan apa yang mereka katakan kepada Anda. Kemudian, Anda pergi ke luar atau melihat ke luar jendela dan menyaksikan langit yang biru cerah. Bahkan mungkin Anda mendengar nyanyian burung yang beterbangan di luar jendela. Saat Anda melihat sehelai daun yang jatuh, tampak apel yang ranum di pohon. Anda merasakan kehangatan matahari dan hembusan angin menerpa wajah Anda. Ada banyak orang di jalanan, sedang berjalan kaki ataupun mencoba menuju ke suatu tempat dengan mengendarai mobil. Singkatnya, satu lagi lembaran hari yang biasa saja telah mulai bergulir di hadapan Anda. Apa yang Anda lihat dan dengar hanyalah hal yang biasa saja, sehingga Anda tidak merasa perlu berpikir secara sadar dan penuh perenungan tentang semua itu.
Sekarang, cobalah berpikir dengan cara lain. Anggaplah Anda selama ini tinggal dalam sebuah ruangan sejak Anda lahir. Ruangan ini benar-benar kosong dan tertutup, sampai-sampai tidak ada satu jendela kecil pun untuk melihat keluar. Kamar ini dilengkapi hanya dengan sejumlah kecil perabotan sederhana, cukup untuk kebutuhan dasar Anda saja. Anggaplah bahwa di kamar tempat Anda menjalani hidup Anda ini, Anda hanya dibekali beberapa jenis makanan dan minuman yang diperlukan untuk bertahan hidup. Mari kita anggap tidak ada peralatan komunikasi apa pun di kamar itu, seperti telepon, radio, atau televisi, yang memungkinkan Anda menerima informasi dari dunia luar. Maka, Anda tidak akan mengetahui apapun selain sekelumit hal saja.
Kemudian bayangkan bahwa Anda dibawa keluar dari ruangan ini tempat Anda menjalani seluruh kehidupan Anda selama ini, dan Anda melihat dunia luar untuk pertama kalinya. Dalam keadaan demikian, apa yang akan Anda pikirkan tentang dunia ini?
Luasnya pemandangan yang sampai ke mata Anda, adanya cahaya, kehangatan sinar matahari yang menerpa wajah Anda, warna langit yang biru cerah dan awan yang putih murni – semua ini tentu akan membuat Anda terpesona.
Kelap-kelip bintang yang muncul di langit malam hari; pegunungan yang menjulang tinggi ke langit dengan segala keperkasaannya; sungai yang indah memukau setiap manusia; danau dan lautan; hujan deras yang menimbulkan kehidupan di bumi; pepohonan hijau, bunga violet, melati, kenanga, lila, dan mawar beraneka warna, dengan harumnya yang semerbak; jeruk, semangka, buah plum dan buah persik, masing-masing memberikan rasa yang khas dan berbeda-beda; kucing, anjing, kelinci dan rusa, yang membangkitkan belas kasih dan rasa haru kita; kupu-kupu dengan warna yang memesona dan daya tarik yang berseni indah; burung-burung dan makhluk bawah laut …
Saat Anda menyaksikan semua ini, Anda jadi terpesona dan bertanya-tanya siapakah yang telah mewujudkan berbagai gejala yang indah menakjubkan ini. Melihat warna buah-buahan dan menghirup baunya, Anda bertanya-tanya siapakah yang telah mewarnainya dengan begitu menggiurkan dan memberinya bau harum yang begitu menyenangkan. Ketika mencicipi buah melon atau menggigit apel, Anda menyadari betapa lezat dan berbeda cita rasanya, dan bertanya-tanya bagaimana bahan manis seperti gula ini ditempatkan dalam suatu benda yang terbungkus kulit yang begitu rapat dan kuat. Saat melihat biji buah-buahan tersusun dalam urutan tertentu yang teratur, Anda ingin tahu siapakah yang telah mengatur penataan ini.
Setiap hal baru yang Anda lihat dan setiap penggalan informasi yang Anda pelajari membangkitkan gairah baru dalam diri Anda. Anda mencoba mempelajari sebab-musabab dan asal-usul segala sesuatu. Anda mendapatkan pengetahuan bahwa buah melon memerlukan benihnya untuk berkembang biak, burung memang harus punya bulu untuk terbang, cahaya dipancarkan dari matahari, lalu oksigen dan air diperlukan bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Anda belajar pentingnya keberadaan laut dan samudra, adanya fakta bahwa segala jenis informasi tentang tanaman disandikan dalam benihnya, serta beragam seluk-beluk lainnya yang menakjubkan. Setiap tambahan pengetahuan yang Anda dapatkan menjadikan Anda semakin mampu memahami keagungan ini.
Selain itu, saat Anda menyadari bahwa apa yang telah Anda pelajari hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluk-beluk makhluk hidup yang ada di bumi, bahwa sebenarnya segala sesuatu bekerja dengan saling berketergantungan, bahwa ada makhluk yang tidak dapat Anda lihat dan suara-suara yang tidak dapat Anda dengar, dan bahwa terdapat sistem yang menakjubkan di alam semesta, maka rasa takjub Anda akan semakin besar.
Saat Anda peroleh penggalan informasi yang rinci ini satu demi satu, pertanyaan yang sama akan muncul berulang-ulang dalam benak Anda: Bagaimana semua makhluk hidup yang luar biasa ini menjadi ada? Bagaimana pula saya ada di dunia ini? Karena segala sesuatu mempunyai tujuan, lalu mengapa saya ada di sini?
Saat Anda muncul dari ruangan yang sudah Anda huni bertahun-tahun, karena Anda akan menemukan pemandangan beraneka ragam dan sangat menakjubkan pada ciptaan yang ada di bumi, Anda akan merenung dan mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan Anda. Setiap jawaban terhadap pertanyaan Anda akan mengandung pernyataan ini: “Tentu saja, ada Yang membuat semua benda-benda ini.” Karena Anda tidak terkungkung oleh pikiran yang malas dan tidak mengamati lingkungan Anda dari balik tirai kebiasaan, Anda pasti akan sampai pada kesimpulan bahwa segala sesuatu telah diciptakan oleh Sang Pencipta. Sungguh, yang perlu dilakukan seorang manusia tidak lain adalah: mengamati segala sesuatu tidak berdasarkan kebiasaan, tetapi dengan mengajukan pertanyaan …
Seperti halnya ada seorang perancang yang telah membuat jembatan baja yang kita lewati setiap hari, maka ada pula perancang yang telah merancang tulang-tulang kita, yang kekuatannya telah dibandingkan dengan baja. Tak seorang pun dapat berkata bahwa besi dan batu bara mentah dapat saling bercampur secara tak sengaja untuk menjadi baja, atau bahwa baja dapat digabungkan dengan semen agar membentuk jembatan dengan cara sama. Semua orang tahu bahwa jalan pikiran orang yang berkata demikian harus dipertanyakan.
Namun, kendatipun demikian, masih ada orang-orang yang berani menyatakan bahwa semua makhluk hidup di bumi, langit, bintang-bintang, dan pendeknya, segala sesuatu, terwujud menjadi ada tanpa sengaja. Namun tampak jelas bagi orang yang cerdas, yang mau berhenti sejenak dan merenungkan hal-hal seperti ini, bahwa pernyataan tentang kemunculan secara acak dan nirsengaja ini adalah tidak masuk akal sama sekali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar