Jumat, 21 September 2012

PEMUDA DAN PERKEMBANGAN JAMAN


Pemuda merupakan aset yang amat berharga dalam suatu bangsa, memiliki pungsi dan peran yang amat penting dan strategi dalam kelanjutan sebuah negara,maju mundurnya sebuah negara itu di tentukan eksistensi pemuda dalam pengembangan dalam mempertahankan budaya bangsa, namun amat disayangkan sekarang kaula muda mulai tidak peduli terhadap budaya dan simbol-simbol bangsa ini, sosok pemuda idealis dan nasionalis telah pudar, ini dapat di buktikan dengan cara mereka menghargai lambang, pahlawan negara, dan budaya-budaya serta adat istiadat yg ada di indonesia,

ini adalah dampak modernisasi yang berkepanjangan. modernisasi yang seharus nya benar sekarang menjadi sarana yg amat merusak dikalangan pemuda, modernisasi yang seharusnya menopang kemajuan jaman sekarang malah menjadi setan-setan dan virus-virus yang trus merasuki pikiran pemuda, tak sedikit pemuda bangsa ini cendrung bersipat kebarat-baratan dan cendrung mengikuti hal-hal yang kurang baik, seperti mengikuti aliran dan faham aliran anak jalanan yang kita sebut PUNK, punk adalah sebuah aliran yang berasal dari london-inggris, faham ini adalah faham-faham orang-orang yang di marjinalkan di negaranya, faham ini sempat digusur dari LONDON, bahkan yang amat disayang itu menjadi kebudayaan yang amat melekat dikalangan muda sekarang, dari faham inilah terlahir pergaulan-pergaulan bebas dan tak bertuhan, simbol mereka pun cenderung simbol setanisme, amat disayangkan sekali, bangsa kita hilang jati diri dirong-rong budaya barat kebaratan.

"Perubahan budaya lokal dan sosial akibat revolusi informasi ini tidak dapat dielakkan. Masyarakat perkotaan yang memiliki akses terhadap informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena pengaruh budaya global. Akses informasi dapat diperoleh melalui media massa cetak maupun elektronik, internet, dan telepon. Masyarakat perkotaan dipengaruhi terutama melalui reproduksi ’meme’ yang dilakukan oleh media massa (Chaney, 1996)."

Roda-Roda percepetan saran transpormasi menjdi salah satu sarana yg di gunakan budaya luar untuk memasuki indonesia karena medernisasi yg serempak disegala bidang sehingga anak bangsa ini tak sanggup untuk menyesuaikan diri dan  terbawa arus globalisasi yang kurang baik, Sipat yang dahulu nya sosial tinggi berobah menjadi sipat yang cendrung egoistik, dan tidak peduli sesama,inilah sipat yang dimiliki negara luar, yang diasumsi sekelompok atau hampir rata-rata pemuda saat ini,


bila melihat peran pemuda saat ini sangat berbeda jauh dengan peran pemuda sebelumnya. Pemuda kini hidup dengan dunia yg serba pragmatis sebagai imbas dari guliran budaya globalisasi yg merasuki budaya indonesia lewat perkembangan teknologi dan impormasi yang sanagat memuikat, walaupun glolisasi tidak selalu membawa epek negatip tetapi ada pula positif nya , namun akibat  glolisasi di indonesia. Namun globalisasi di indonesia lebih banyak negatifnya dari pada positifnya, seperti pola hidup masyarakat yang lebih konsuntif, hedonis dan materialistic. Akibatnya, pemuda saat ini tidak lagi mempersoalkan masyalah globalisasi dalam dataran kebangsaan dan kenegaraan.

Tantangan semakin berat dalam menghadapi wabah globalisasi yang semakin sarat akan kepentingan politisi dan kepentingan prerorangan, Persatuan dan kesatuan terancam, Berbagai persoalan kebangsaan dan kenegaraan terombang ambing tampa penyelesaian, Perobahan diharapkan pada rezim kepemimpinan soeharto tumbang, namun ternyata tidak juga terjadi bahkan repormasi dibawah kepemimpinan BJ Habibi, abdul rahman wahid Megawati bahkan susilo bambang youdoyono keadaan indonesia pada kodratnya tidak mengalami perobahan, yang ada kemerosotan yang terus berkesinambungan, korupsi dimana-mana, mafia hukum bertebaran dan aliansi-aliansi yang bercorak kebarat-baratan semakin merajalela dan terus merusak pola pikir pemuda cikal bakal penerus bangsa ini.

Peran pemuda yang dahulunya  adalah sosial control dan agent of cange, kini berbeda jauh dengan dengan peranan pemuda saat ini. Pemuda kini hidup dalam dunia yang paragmatis sebagai imbas dari dari guliran budaya global serta Modernisasi negatif yang merasuk budaya indonesia lewat perkembangan teknologi dan impormasi dengan gaya instans yang sangat memekat. Akibatnya pemuda saat ini tak lagi memikirkan idiologi dalam tataran makna, tetapi pada tataran perbuatan. itulah yang membuat pemuda pada saat ini lebih berkonsentrasi mengejar prestasi di bidang ekonomi, politik dan lain-lainnya

Bila kita amati prespektif pemuda pada saat ini , cendrung menilai ukuran kesuksesan seseorang, seorang anak bangsa tidak lagi diukur dari segi kejujuran yang bersih yang senantiasa mempunyai keberanian untuk membantu kepentingan bangsa dan kepentingan orang banyak. Ukuran di pandang terhortmat bagi seorang pemuda saat ini ialah ketika berhasil menjadi seorang suksek, punya harta bnyak, dan jabatan serta kedudukan tinggi, dan akhirnya kelak akan menjadi sarana memperkaya diri karna yang ada di pola pikir mereka kesuksesan seseorang tak lagi dinilai dari kejujuran, keikhlasan dan kebaikan namun di pandang dari segi materialistic.

ini adalah pandangan dan ciri khas anak bangsa pada saat dan zaman ini. Zaman era modernisasi yang amat di banggakan oleh beberapa oknum pejabat dan penguasa negara ini. sistem yang merusak seperti ini selalu di bumbui politk dari kalangan atas yang sengaja menanamkan politik ini, rakyat terus di tipu dengan sistem paragmatis, keidealisan pemuda dibayar dengan harga yang minim oleh para penguasa, setiap orang di tanamkan pola pikirnya untuk menjadi sesuatu bukan untuk menciptakan sesuatu, sehingga kita para pemuda lupa jati diri kita, lupa Tugas dan Pungsi kita.
dan akhirnya jadilah kita penindas-penindas baru, penipu penipu baru, koruptor koruptor baru.


Kita adalah orang-orang yang berjalan dalam barisan yang tak pernah berakhir.
Berdiri menantang para penindas dan penjajah negeri ini,
berteriak dan mengaum seperti singa.
tak pernah mundur walauberibu peluru menghantam.

ILMU DAN BAKTI KU BERIKAN DAMAI DAN AMAN KU PERJUANGKAN.
UNTUKMU SATU TANAH AIRKU, UNTUKMU SATU KEBANGSAANKU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar