Jumat, 15 Januari 2016

SEDIKIT MENGENALKAN RADIKALISME DAN GERAKAN PEMUDA ANSOR NAHDLATUL ULAMA ASAHAN


Radikalisme adalah suatu paham yang dibuat-buat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Namun bila dilihat dari sudut pandang keagamaan dapat diartikan sebagai paham keagamaan yang mengacu pada fondasi agama yang sangat mendasar dengan fanatisme keagamaan yang sangat tinggi, sehingga tidak jarang penganut dari paham / aliran tersebut menggunakan kekerasan kepada orang yang berbeda paham / aliran untuk mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut dan dipercayainya untuk diterima secara paksa.

Secara Etimologi, Radikalisme berasal dari kata radix, yang berarti akar. Di masa Penjajahan Belanda Istilah "radikal" Bermakna Positif terbukti dengan tulisan Adnan Buyung pada tahun 1918 di indonesia terbentuk sebuah kelompok "radikal concentratie" yang terdiri dari kelompok Budi Utomo, sarekat Islam dll. yang bertujuan membentuk parlement tersendiri dengan target mensejahtrakan rakyat dan mengusung konsep kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam sebuah kamus di terang kan bahwa seorang radikal adalah orang yang menyukai perobahan - perobahan secara cepat dan mendasar dalam kalangan hukum, politik dan metode - metode pemerintahan. Radikalisme juga dapat di artikan "sebuah sikap yang mengusung perobahan secara cepat dengan menggunakan kekerasan dan menghancurkan keadaan lalu menggantikannya dengan yang baru. jadi radikalisme adalah  suatu paham yang menghendaki adanya perobahan / penggantian terhadap sebuah sistem, sebuah faham, sebuah pengertian sampai ke akar - akarnya meski menggunakan kekerasan. atau menginginkan sebuah perobahan dari segala aspek kehidupan Masyarakat.

Dalam Perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, amat banyak ditemukan sikap dan perbuatan yang mengusung konsef radikalisme, seperti "kekerasan yang dilakukan oleh partai komunis Indonesia demi menguasai sistem pemerintahan dan melakukan perobahan dengan target menguasai NKRI, sehingga melakukan kekerasan bagi segelintir kalangan yang berperan penting dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lalu radikalisme kalangan agama yang menginginkan sebuah hukum, politik dan sistem pemerintahan menggunakan konsep faham golongannya tersendiri, seperti sikap melakukan penghancuran demi menunjukkan kekuatan dan kekuasaan dan kesanggupan mereka untuk menghancurkan.

secara kultur ke Indonesiaan, Faham tersebut tidak pantas dan layak di jadikan panutan bagi kalangan masyarakat Indonesia, perlu disadari bahwa radikalisme bukanlah solusi konkrit dalam menunjukkan kekuatan dan keinginan bahkan pembelaan pada agama, dalam segi pandang dan pemikiran bisa dilihat eksistensi ISIS dalam keributan dikalangan internasional, epek perbuatan mereka total merusak citra baik agama islam yang mengusung konsep "Rahmatan lil alamain" maksudnya "rahmat bagi sekalian alam" bila kita telaah secara mendalam makna dari "rahmat sekalian alam" maka secara tidak langsung Islam mengintruksikan untuk penganutnya menebar benih ketenangan, persaudaraan dan kedamaian di seputar alam, sehingga setiap penganut agama islam/muslim harus menjaga kestabilan keamanan seputar alam, menjadi payung keselamatan bagi seluruh faham, agama dan fanutan karena, islam tidak memaksa setiap manusia untuk memeluk islam, namun islam/muslim mengetuk setiap pemikiran, hati dan perasaan manusia dengan nilai - nilai keluhuran dari ajaran islam/muslim tersebut.

Islam/Muslim seharusnya menjadi payung kedamaian pada seluruh penganut agama dan faham demi terciptanya kedamaian yang hakiki antar faham dan agama dalam bernegara dan berbangsa, apa lagi di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang majmuk akan pemahaman, kaya akan agama, adat dan budaya. Karena dalam perjuangan kemerdekaan republik Indonesia tidak diperjuangkan oleh satu agama, satu faham, satu aliran sahaja, namun kemerdekaan republik indonesia diusung oleh seluruh faham di Indonesia yang menyatu menjadi sebuah kesatuan yang di sebut NKRI.

Islam/Muslim seperti inilah yang ditawarkan oleh Gerakan Pemuda Ansor nahdlatul Ulama Cabang Asahan dalam menciptakan tatanan yang agama yang penuh dengan nuansa "rahmatan lil alamin", dengan cara menanamkan nilai - nilai ke - islam - an yang santun dan penuh kasih sayang kepada sesama manusia, karena RASULULLAH tidak sekali pun memaksakan kehendaknya kepada umat manusia untuk menganut agama islam, namun Rasullullah mengetuk setiap hati, pemikiran serta jiwa setia manusia sehingga dia tertarik kepada islam, adapun orang - orang yang masuk kedalam agama islam karena rasa takutnya akan melahirkan perpecahan tersendiri dikalangan islam sendiri.

Dalam penanaman kaderisasi Gerakan Pemuda Ansor Nahdlhatul ulama menanamkan semangat ke islam an yang murni dari hati, pemikiran dan serta sunnah Rasulullah tampa sedikitpun menanamkan unsur - unsur kekerasan dan pemaksaan untuk melakukan hal - hal yang cendrung melukai persatuan dan kesatuan NKRI, sesuai dengan sejarah Gerakan Pemuda Ansor Nahdhlatul Ulama yang terlahir dari kalangan santri yang berjuang dan berpartisifasi demi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. sehingga memotifasi Gerakan Pemuda Ansor Nahdhlatul Ulama untuk menjadi sebuah organisasi kepemudaan yang berasaskan Islam Ahlussunnah wa jamaah dan Pancasila sehingga seluruh sistem yang dilakukan berasaskan sebagai persatuan dan kesatuan.

Gerakan Pemuda Ansor Nahdhlatul Ulama berperinsif mempertahankan persatuan dan kesatuan ditengah - tengah oknum - oknum yang mengaku suci dan bersih serta memahami konsef jihad memecah belah, padahal di Indonesia konsep jihad bukanlah melakukan kekerasan kepada agama lain, orang lain dan faham lain, namun konsep yang harus diusung di indonesia adalah konsep dakwah dan penyebaran islam secara lembut, santun dan selalu mendahulukan etika kepada manusia, karena ada tiga hubungan yang harus terus di jaga oleh setiap kader Gerakan Pemuda Ansor yaitu "Hubungan  antar manusia dengan Tuhannya, Hubungan Manusia dengan Manusia dan Hubungan Manusia dengan Alam". sehingga melahirkan kader - kader pemuda yang religius non radikal, namun Gerakan Pemuda Ansor Nahdhlatul Ulama Akan bangkit melawan apa bila ada kegandrungan yang terjadi dalam tatanan pemerintahan dan perampasan hak - hak rakyat.  

Dalam perjalanannya Gerakan Pemuda Ansor selalu menanamkan kepada seluruh Kader menjadi kader yang selalu mengawal persatuan dan kesatuan NKRI, serta selalu memberikan sumbangsihnya mengawal NKRI dengan semangat kebangsaan dan kecintaan Kepada NKRI.

Dalam Perjalanan Gerakan Pemuda Ansor di kabupaten Asahan, Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Nahdhlatul Ulama Kabupaten Asahan, terkesan berdiri sendiri dengan semangat kepedulian tampa sedikitpun bantuan dari pemerintahan kabupaten Asahan, namun Gerakan Pemuda Ansor Asahan, terus melaksanakan kaderisasi kepada seluruh kader dengan sistem kemandirian dalam menjalankan kaderisasi. selain itu Kader - kader GP ANSOR terus melakukan Gerakan baik intlektual dan Gerakan Jalanan demi menciptakan sebuah tatanan yang terbebas dari unsur KKN.   

UNTUK MENGENAL GERAKAN PEMUDA ANSOR NAHDHLATUL ULAMA SECARA MENDALAM, KAMI MEMBUKA KESEMPATAN BAGI PEMUDA ISLAM/MUSLIM DIASAHAN - SUMATERA UTARA UNTUK MENGIKUTI PKD PC GP ANSOR ASAHAN
 INSYAALLAH DILAKSANAKAN 25 HARI LAGI 
 
Penulis 
AHMAD SOFWAN
Wakil Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Nahdhlatul Ulama
Kabupaten Asahan