Kamis, 10 Oktober 2013

Meneguhkan PANCASILA dibumi Nusantara




Berangkat dari akar sejarah Bangsa Indonesia agaknya salah jika peran para pemuda yang lahir dari kampus-kampus di lupakan begitu saja. Mulai dari masa gerakan Mahasiswa yang lahir dari Orde Lama, masuk ke Orde Baru sampai pada masa Orde Reformasi ini menandakan bahwa sejarah mencatat pengaruh peran mahasiswa dalam memberikan kontribusi yang bermuara kepada kemandirian bangsa sangatlah jelas.

Dalam ukuran ideal, Mahasiswa yang disebut-sebut sebagai agen perubahan dan juga sebagai kaum intelektual setelah Pemerintah, harusnya diandalkan dan mampu memerankan dirinya pada kerja-kerja besar untuk kepentingan bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, mulai dari menjadi penggagas ideology bagi diri dan masyarakatnya sampai pada perumusan-perumusan kepentingan bersama lainnya. Tak satu pun organisasi yang bergerak tanpa payung ideology yang jelas. Idiologi berperan sebagai obor penerang jalan kiprah sebuah organisasi. 

Melihat realitas sekarang ini ditengah kesibukan politik yang carut marut dengan DCS ( daftar Caleg Sementara ) yang terlihat banyak hal yang sangat memprihatinkan ditemukannnya nama yang sama di partai yang berbeda, susunan caleg yang terkesan terjadi dinasti kekuasaan, bahkan ada yang terlihat seperti disusun untuk dipecah. perkembangan yang sangat pesat dikalangan artis terjung ke dunia politik dengan tingkat kemampuan terasa mengkhawatirkan jika diberikan amanah yang terlalu besar sebagai perwakilan rakyat.  oleh sebab itu pergerakan mahasiswa tidak boleh  mengalami stagnanisasi melihat kondisi yang seperti ini.
  
Dalam mengemban amanat sang proklamator yang juga adalah pemimpin besar revolusi kepada pemuda pemudi Indonesia “Engkau sebagai pemuda pemudi Indonesia, Engkau memegang obor hari kemudian, yang diatas pundakmulah terletak tanggungjawab atas hari kemudian itu, Engkau tidak boleh menghindari, mengingkari amanat penderitaan rakyat itu”. Dengan amanat agung ini sudah tentu muncul keprihatinan para intelektual muda terhadap realita bangsa sekarang ini yang semakin kehilangan identitas dan jati dirinya. Oleh sebab itu, dengan amanat agung ini, pergerakan mahasiswa tetap pada koridor pergerakannya sehingga dapat mengembalikan arah bangsa yang diharapkan oleh rakyat Indonesia. 

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang sudah tentu kekayaan alam yang terkadung di dalamnya sangat berlimpahruah. Sampai-sampai motif penjajahan yang di lakukan baik dari Belanda sampai pada penjajahan Jepang adalah ingin menguasai kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Namun diera kebangkitan nasional ini, system penjajahan terhadap rakyat Indonesia bukan pada penjajahan dengan metode lama atau yang dikenal dengan kolonialisme yang mengakibatkan pertumpahan dara dan jatuhnya korban jiwa. Tanpa kita sadari penguasaan Neoliberalisme terhadap system bangsa kita yang sangat modern ini, dimana Neoliberalisme telah menguasai sampai pada akar dan sendi- sendi pada regulasi bangsa, sehingga bukan tidak mungkin kalau kita pada saat ini telah dihantarkan pada gerbang kehancuran. 
Dalam hal yang lebih luas kami juga melihat bahwa kondisi seperti ini telah banyak menelan korban para pemuda kita sehingga para pemuda kita tidak lagi menemukan titik ideolgi yang mampu menjawab tantangan kemelut politik bangsa. mental perubahan yang jauh dari angan angan dan cita mental perubahan kaum independen yang menjadi central gerakan pembangunan bangsa sehingaa kita melihat golongan yang muda yang menamakan dirinya mahasiswa namun sudah ternodai dengan terlibat dalam pelacuran politik yang ternoda. 

oleh sebab itu dengan rasa kesadaran tanpa mempunyai kepentingan secara pribadi kami ingin menghimbau seluruh mahasiswa dan pemuda se nusantara dengan memu;lai dari tubuh mahasiswa sumatera utara dalam melakukan penggalangan kekuatan yang serentak mengawal perubahan bagi bangsa Indonesia. maka dalam mengawali era Kebangkitan Nasional, kita ditantang untuk keluar dari jebakan yang telah dan sudah menggurita ditengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia. Roh dan perjuangan revolusi haruslah kita kobarkan kembali, pancangkan semangat kemandirian bangsa, kokohkan gerakan mahasiswa ditengah ketidakpercayaan public.

olehnya Saya menggagas dan mengajak secara bersama Sahabat dan Organisasi Persaudaraan Daerah ( OPDA) dari berbagai kabupaten/kota dan ProVinsi untuk mencoba menemukan solusi ditengah permasalahan bangsa dengan melihat titike berat permasalah pada Dinamika Politik dan Resolusi Pemilu 2014. Hanya dengan persatuan, kita pasti bisa, maka dalam kesempatan ini kami berharap agar para mahasiswa dan pemuda yang tergabung maupun yang belum terus exsis mengawasi dan memantau suasana politik serta menggali gagasan dan pemikiran mengenai bangsa yang mandiri dan mensejahterakan rakyatnya..



SALAM PERGERAKAN